Nostalgia Kenikmatan 'Sinanyek'

Rawohnanggroe | Pernah dengar nama sinanyek? Mungkin mereka yang hidup di perkotaan tidak akan tahu dengan nama satu ini. Namun bagi kami anak-anak kampung, yang tinggal di pelosok negeri, nama itu begitu akrab di telinga.
Sinanyek rebus | Foto: Khairil

Menyebut namanya saja, seketika ada nostalgia masa kecil yang kembali hadir. Betapa tidak, dulu saban hari saat mandi di sungai aktifitas yang tidak pernah lupa dilakukan adalah mencari siput mungil ini. Meraba-raba batu dan menyelam hingga ke dasar sungai untuk menemukannya.

Jika sudah terkumpul, kami langsung merebus dan menikmati rasanya yang lezat. Di kampungku, Manggeng, Aceh Barat Daya, hewan bercangkang yang hidup di air tawar ini sering disebut sinanyek. Ditempat lain mungkin saja namanya berbeda.

Hewan sejenis siput sungai ini sering ditemukan menempel di kayu (bateung), bronjong atau bebatuan di dalam sungai. Warnanya hitam dan berukuran sebesar ibu jari orang dewasa.

Selain enak, sinanyek memiliki kandungan gizi lengkap yang baik untuk tubuh. Hewan ini banyak ditemukan di sungai yang berair deras atau selalu mengalir, seperti di Krueng Manggeng. 
 
Sinanyek dikenal sebagai hewan nokturnal (beraktifitas pada malam hari). Waktu yang tepat memanennya adalah saat malam hari. Masyarakat yang ingin mengkonsumsi biasanya akan mencari di sungai dengan menggunakan senter, dan tidak jarang juga pada siang hari.

Masyarakat sering mencampurnya dengan sambal sunti.
Rasa sinanyek yang gurih akan bercampur dengan asam sunti nan segar. Masakan ini selalu menjadi lauk nasi yang spesial dan bisa membuat siapa saja tergugah selera.

Namun tak jarang sinanyek hanya direbus dengan menambahkan garam dan perasan air jeruk nipis. Saat sudah matang, tinggal siapkan sebatang lidi untuk mencongkel daging sinanyek dan langsung dimakan begitu saja. Ini pun tak kalah rasanya.
 

Jika mau direbus sebaiknya direndam dahulu, minimal selama dua hari. Ini bertujuan supaya lumut dan pasir yang dimakan sinanyek dikeluarkan dari perutnya. Sejumlah warga yang ditanya mengungkapkan, rasa dari daging sinanyek begitu lezat, gurih dan kenyal.[]

Bacaan lain: Kebiasaan Meulime

Popular posts from this blog

Sejarah Ringkas Kenegerian Manggeng

Lupek, Kuliner Rakyat Jelata

Terkenang Beutong Ateuh Banggalang

Di Aceh, Menikah dan Khitanan "Harus" Berinai