Menjejaki Keindahan Hutan Geurutee

Rawohnanggroe | Berada tak jauh dari perbatasan Aceh Besar-Aceh Jaya, Geurutee atau sering disebut Peunioh Puncak Geurutee memiliki pesona yang mampu membius para pengunjung. Ada banyak suguhan pemandangan menawan, mulai dari kebiruan laut, pantai berpasir putih, hingga rimbun pohon-pohon yang menaunginya.
Lembah Daya | Foto: Khairil

Geurutee masuk ke dalam kawasan hutan lindung Ulu Masen, dengan keanekaragaman flora dan fauna yang masih terjaga. Bagi pengunjung yang berasal dari wilayah barat selatan Aceh mungkin telah biasa dengan pemandangan Geurutee, namun belum tentu bagi mereka yang berasal dari luar wilayah tersebut. Pemandangan ini menjadi sangat waah dan menarik.
 

Ketika hampir memasuki kawasan Hutan Geurutee, mata langsung disuguhkan dengan hijaunya gunung yang menjulang tinggi. Tidak hanya itu, di sisinya terpampang Samudra Hindia yang luas dengan butiran pasir putih berkilauan terkena cahaya matahari.

Saat menaiki tanjakan Gerurutee, yang terbayang seakan bukan sedang di Aceh melainkan seperti berada luar negeri sana. Hal ini pantas saja, pasalnya di area Geurutee hanya ada hijaunya hutan dan lautan luas. Di beberapa titik monyet-monyet juga terlihat bercengkrama.

Sejauh jalan berliku-liku juga terasa kian artistik. Betapa tidak, sepanjang jalan yang terlewati, di sisi kiri (arah Banda Aceh ke Calang) dipagari relief-relief batu kapur yang sambung-menyambung. Hal ini tentu akan memberikan nuansa tersendiri bagi pengunjung.

Benar kata para pecinta lingkungan, hutan itu membawa kesejukan. Ini terbukti ketika berada di kawasan Geurutee. Hawa sejuk dan teduh akan langsung menghampiri, meski cuaca panas seekstrim apapun. Inilah yang membuat para musafir menjadikannya sebagai persinggahan.

Tepat berada di jantung Geurutee Park terpajang puluhan pondok dan warung, tepat di pinggir jalan nasional. Bangunannya seperti bertengger di atas pohon dengan menghadap ke Teluk Kluang Daya. Di warung-warung banyak disediakan cemilan, makanan, minuman dan kopi. Jika lagi musim, pengunjung juga bisa menikmati durian dengan harga yang super murah.

Dari atas pondok akan bisa disaksikan indahnya lautan, teluk, tanjung, gunung, pulau, pantai, hutan cemara, muara dan pemukiman warga dari ketinggian sekitar 300 Mdpl. Selain itu pengunjung bisa dengan puas memandang Lembah Daya yang bersejarah.

Ingin yang lebih menawan, naiklah ke tempat yang lebih tinggi. Carilah anak tangga menuju ke atas, jika telah sampai, sebuah suguhan spektakuler akan bisa dilihat. Di sini mata pengunjung akan dimanjakan panorama sekitar secara leluasa tanpa ada pohon yang menghalang. Tentu sebuah pengalaman menarik terutama bagi pengunjung yang pertama kali ke sini.
 

Di kawasan Hutan Geurutee sangat minim fasilitas. Jangankan mushalla, toilet pun tidak tersedia. Saya yakin, seandainya saja kawasan ini dikembangkan secara sungguh-sungguh, tentu akan jadi satu tujuan wisata unggulan Aceh yang mampu menggait para wisatawan, baik nasional maupun internasional. Walaupun begitu, Geurutee tetap memiliki pesonanya yang bagaikan sekeping surga yang jatuh ke bumi Aceh.[]

Meurawoh lagi: Venesia Mini Aceh

Popular posts from this blog

Terkenang Beutong Ateuh Banggalang

Mengintip Tiga Pantai Bakongan Timur

Keindahan Pantai Batee Puteh di Meukek

Gunong Trans, Kehijauan Sejauh Mata Memandang