Di Keindahan Lhokseudu

Rawohnanggroe | Menjalani hari sebagai mahasiswa, terkadang sering dirundung gelisah yang beruntun datangnya. Setelah lama dengan aktifitas yang menguras kepenatan setiap waktu.  Mulai dari tugas, dosen hingga isi kantong yang seakan merenggut ketenangan. Normal memang, karena pendidikan itu sangat mahal harganya.
Tempat favorit di Lhokseudu | Foto: Khairil

Menyangkal masalah tersebut, kali ini saya meluangkan waktu sejenak menenangkan pikiran. Kegiatan ini perlu, karena dapat memperbaiki mood yang terkadang menemui titik jenuh. Bagi yang sedang dalam kondisi panceklik, jangan terlalu bernafsu untuk liburan ke tempat dengan fasilitas berbayar atau ditempat kelas menengah keatas. Karena ini akan membuat isi kantong kalian lebih parah terkuras.

Jika ingin liburan murah meriah, apa salahnya jika mencari tempat yang sedikit terisolir atau kurang dikunjungi oleh wisatawan. Hanya dengan bermodalkan bensin saja, kamu bisa kunjungi sebuah tempat yang belum belum banyak diketahui dan belum ada namanya dalam peta. Siapa tahu saja, tempat ini nantinya bisa diberi nama sesuka kalian.

Bagi yang tinggal di Banda Aceh dan sekitarnya, sebenarnya sangat banyak objek wisata yang bisa didatangi. Namun bagi sebagian orang, tempat wisata di kota ini sudah terlalu sering dikunjungi hingga tidak terasa Waah lagi. Jika demikian, alangkah baiknya memilih inisiatif lain dengan mengunjungi objek wisata yang menawarkan hal baru dengan daya tarik berbeda dari tempat yang selama ini dikunjungi.

Di lintasan Barat Selatan Aceh, sebenarnya ada sebuah objek wisata yang menawarkan keindahan berbeda. Tempat ini berada di Gampong Layeun, Kabupaten Aceh Besar atau lebih dikenal dengan nama Lhokseudu. Lokasinya tidak jauh dari barisan pedagang ikan asin di jalan Nasional, Kecamatan Leupung. Jika telah sampai si sana, kalian bisa bertanya kepada penduduk sekitar. Maka dengan ramah, masyarakat di sini akan menunjukkan tempat yang dimaksud.

Ketika baru sampai, mata langsung disambut oleh arak-arakan ombak kecil dengan pasir putih dari pecahan karang menaburi pantainya. Tak ketinggalan tarian perahu yang colorful. Kawasan ini terkenal dengan tangkapan ikannya yang melimpah. Ini terlihat dari banyaknya ikan asin yang dijemur di bawah teriknya surya.

Tak jauh dari pantai, ada sebuah warung yang bersimpuh di puncak bukit. Tempat ini sering dijadikan sebagai tujuan wisata bagi wisatawan yang berkunjung. Lhokseudu berbentuk teluk tenang dan tanjung yang menjorok ke laut dengan dihiasi perahu-perahu, baik yang terparkir di bibir pantai maupun mengambang di perairan.

Berada disebuah bukit dengan view menghadap ke lautan lepas, sungguh suguhan yang bisa membuat mata terkesima memandangi sekitar. Bukan hanya itu, Lhokseudu juga menawarkan pegunungan menghijau mencakar langit dan memeluk teluk  membiru.

Tidak perlu cemas jika lapar meradang. Di warung tersebut tersedia berbagai macam minuman dan makanan. Paling khas adalah mie Aceh dan ikan bakar, ikannya didapat langsung dari nelayan sekitar. Menikmatinya juga akan mendatangkan nuansa tersendiri. Sambil  makan, mata akan dimanjakan oleh pemandangan sekitar dengan angin yang membelai-belai.

Lebih dari itu, kawasan Lhokseudu menyimpan cerita sendu kedahsyatan tsunami. Persis di bawah bukit dimana pondok tersebut berdiri, terekam jejak malapetaka yang kini jadi saksi bisu. Adalah bekas jalan nasional pra tsunami ada di sini. Lintasan ini dulunya melingkari bukit dan kondisinya sudah acak-acakan dihantam gelombang besar itu. Selain itu, dulu pantai juga lebih luas dibandingkan sekarang, namun sekarang hanya sejengkal dengan pegunungan.

Inilah yang menjadi daya tarik lain. Betapa tidak, dengan melihat bekas hantaman tersebut, sebuah kenangan kembali hadir dan mengingatkan kembali betapa pahitnya bencana.

Di Lhokseudu, tempat paling favorit bagi para pengunjung adalah sebuah dermaga yang sengaja dibuat oleh pengelola. Pelabuah khusus ini tepat berada di bawah bukit dan tidak jauh dari bekas Jalan Nasional. Sebuah perahu yang bersandar di sini. Perahu ini bisa dinaiki pengunjung untuk berkeliling disekitar teluk dan melihat terumbu karang dari bawah perahu yang dipasangi kaca. Informasi beberapa sumber, untuk satu perahu, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar 300 ribu untuk menikmati Lhokseudu dari perairan.

Bagi yang tuna asmara, tempat ini bisa didatangi bersama sahabat dan sanak saudara. Dijamin ketika sampai di sini segala problematika serasa langsung beringsut surut. Menghabiskan waktu di Lhokseudu seakan tubuh dan pikiran kembali mendapatkan transfer energi baru untuk memulai aktifitas dihari berikutnya.[]

Rawoh Lainnya: Keindahan Labuhan Haji

Popular posts from this blog

Terkenang Beutong Ateuh Banggalang

Gunong Trans, Kehijauan Sejauh Mata Memandang

Mengintip Tiga Pantai Bakongan Timur

Keindahan Pantai Batee Puteh di Meukek