Ketenangan Suak Udeung
Rawohnanggroe | Siapa tahu, selain Pantai Ujong Manggeng yang sudah banyak dikenal ternyata masih ada denyut keindahan lain di Manggeng Raya. Pantai itu bernama Suak Udeung, diambil sesuai nama dusun di sana. Terletak di Gampong Alue Rambot, Kecamatan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya.
Suak Udeung berada tak jauh dari Ujong Manggeng (UJM), hanya dipisah oleh muara sungai yang kadang-kadang dangkal. Sejenak tak ada yang istimewa, hanya ada cemara-cemara rindang dan karpet rerumputan yang terbentang. Angin gemulai pun senan tiasa bertiup hingga ke rawa-rawa di belakangnya.
Pantai ini sederhana ala kadarnya. Namun yang paling menarik adalah ketenangan yang ditawarkan. Berada tepat di sisi barat Kuala Manggeng, pantai ini adalah sebuah daratan pesisir yang dipisah oleh lautan luas dan muara sungai. Hanya saja untuk menuju ke sana agak sedikit jauh dan terisolir.
Bagi yang ingin ke Pantai Suak Udeung, perjalanan dari Keudee Manggeng sekitar sepuluh menit menuju ke Gampong Alue Rambot, terus saja menuju ke pantai. Sampai di pesisir belok ke arah kanan hingga ke ujung jalan atau tak jauh dengan muara sungai, maka inilah pantai yang dimaksud.
Oleh pemuda setempat, pantai ini acapkali dijadikan tempat berkumpul pada hari tertentu. Saat tulak bala misalnya, banyak warga yang menjadikan Suak Udeung sebagai tempat makan-makan (meurumok/meuramin). Alasannya tentu karena tenang dan belum banyak dikunjungi.
Pantai ini memiliki pasir yang sama dengan Ujong Manggeng. Suak Udeung mempunyai pantai yang lebih lebar, sayangnya banyak sampah dan kayu-kayu yang berserakan dimana-mana. Bagi mereka yang ingin memasak gulai kambing atau bebek, ini bisa jadi sebuah kemudahan.
Ketenangan begitu terasa, apalagi tak ada satu pun rumah dan bangunan yang berdiri di sekitar Pantai Suak Udeung. Sebenarnya dulu ada, namun paska tsunami kawasan ini benar-benar ditinggalkan penduduk. Bahkan dahulu ada Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang cukup berkembang di sini. Sekarang hanya tersisa beberapa beton dan pondasi rumah saja. Ini hanya sepenggal kisah pemukiman yang dipaksa pindah oleh bencana dahsyat 2004 silam.
Nah, bagi pengunjung yang ingin ke sana, sebaiknya sediakan semua keperluan dari rumah. Jika tidak, maka Anda harus membelinya cukup jauh, karena memang tidak ada satu warung pun di sini. Suak Udeung sangat cocok dijadikan sebagai destinasi berlibur bersama keluarga. Tertarik?
Baca lagi: Makam Sultan Aceh
Suak Udeung dari Jauh | Foto: Khairil
Suak Udeung berada tak jauh dari Ujong Manggeng (UJM), hanya dipisah oleh muara sungai yang kadang-kadang dangkal. Sejenak tak ada yang istimewa, hanya ada cemara-cemara rindang dan karpet rerumputan yang terbentang. Angin gemulai pun senan tiasa bertiup hingga ke rawa-rawa di belakangnya.
Pantai ini sederhana ala kadarnya. Namun yang paling menarik adalah ketenangan yang ditawarkan. Berada tepat di sisi barat Kuala Manggeng, pantai ini adalah sebuah daratan pesisir yang dipisah oleh lautan luas dan muara sungai. Hanya saja untuk menuju ke sana agak sedikit jauh dan terisolir.
Bagi yang ingin ke Pantai Suak Udeung, perjalanan dari Keudee Manggeng sekitar sepuluh menit menuju ke Gampong Alue Rambot, terus saja menuju ke pantai. Sampai di pesisir belok ke arah kanan hingga ke ujung jalan atau tak jauh dengan muara sungai, maka inilah pantai yang dimaksud.
Oleh pemuda setempat, pantai ini acapkali dijadikan tempat berkumpul pada hari tertentu. Saat tulak bala misalnya, banyak warga yang menjadikan Suak Udeung sebagai tempat makan-makan (meurumok/meuramin). Alasannya tentu karena tenang dan belum banyak dikunjungi.
Pantai ini memiliki pasir yang sama dengan Ujong Manggeng. Suak Udeung mempunyai pantai yang lebih lebar, sayangnya banyak sampah dan kayu-kayu yang berserakan dimana-mana. Bagi mereka yang ingin memasak gulai kambing atau bebek, ini bisa jadi sebuah kemudahan.
Menikmati ketenangan pantai | Sumber: Youtube
Ketenangan begitu terasa, apalagi tak ada satu pun rumah dan bangunan yang berdiri di sekitar Pantai Suak Udeung. Sebenarnya dulu ada, namun paska tsunami kawasan ini benar-benar ditinggalkan penduduk. Bahkan dahulu ada Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang cukup berkembang di sini. Sekarang hanya tersisa beberapa beton dan pondasi rumah saja. Ini hanya sepenggal kisah pemukiman yang dipaksa pindah oleh bencana dahsyat 2004 silam.
Nah, bagi pengunjung yang ingin ke sana, sebaiknya sediakan semua keperluan dari rumah. Jika tidak, maka Anda harus membelinya cukup jauh, karena memang tidak ada satu warung pun di sini. Suak Udeung sangat cocok dijadikan sebagai destinasi berlibur bersama keluarga. Tertarik?
Baca lagi: Makam Sultan Aceh
